Tag: Pemimpin Islam

Pemuda Al-Wafi (Penepat Janji)

Pemuda yang terikat tangannya itu segera bercerita, “Ketika saya tidur istirahat dalam suatu safar, saat saya bangun mendapati onta saya telah raib entah kemana kemudian saya mencarinya. Saya mendapatinya sedang makan tanaman di sebuah kebun. Saya langsung menghalaunya. Onta itu malah menderum. Tak lama kemudian datanglah seorang syaikh dan langsung melempar onta saya dengan batu. Karena kerasnya lemparan batu itu dan tepat mengenai kepalanya, onta saya mati. Saya marah melihat hal itu. Saya ambil batu, dan saya lempar balik ke kepala syaikh itu hingga tersungkur tak bernyawa. Sungguh saat itu saya tidak bermaksud membunuhnya.”

Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, Pahlawan Islam dari Seratus Medan Pertempuran

Jarang sekali dunia menyaksikan sikap patriotik dan heroik bergabung menyatu dengan sifat perikemanusian seperti yang terdapat dalam diri pejuang besar itu. Rasa tanggung jawab terhadap agama (Islam) telah ia baktikan dan buktikan dalam menghadapi serbuan tentara ke tanah suci Palestina selama dua puluh tahun, dan akhirnya dengan kegigihan, keampuhan dan kemampuannya dapat memukul mundur tentara Eropa di bawah pimpinan Richard Lionheart dari Inggris.

Reformasi Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz

Simaklah sebuah contoh bagaimana penyederhanaan sistem administrasi akan menciptakan penghematan. Suatu saat gubernur Madinah mengirim surat kepada Umar Bin Abdul Aziz meminta tambahan blangko surat untuk beberapa keperluan adminstrasi kependudukan. Tapi beliau membalik surat itu dan menulis jawabannya, “Kaum muslimin tidak perlu mengeluarkan harta mereka untuk hal-hal yang tidak mereka perlukan, seperti blangko surat yang sekarang kamu minta.”

Said bin Amir, Gubernur yang Masuk Daftar Orang Miskin

Gaji dan uang tunjangan Said sangatlah banyak sesuai dengan pekerjaan dan jabatannya. Namun ia mengambilnya sekadar cukup untuk memenuhi keperluan dirinya dan istrinya lalu membagikan semua sisanya kepada keluarga-keluarga lain yang miskin. Suatu hari ada orang berkata kepadanya, “Perbanyaklah kemurahan ini kepada keluarga dan kerabatmu!” Ia pun menjawab, “Mengapa kepada keluarga dan kerabatku? Tidak, Demi Allah, aku tidak akan menjual ridha Allah dengan kekerabatan.”