Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Bumi ini akan dimuntahkan kekayaannya laksana benda cair yang melewati selang-selang penyedot dan akan keluar seperti emas dan perak. Maka datanglah seseorang dan berkata, ‘Untuk mendapatkan benda ini aku rela berperang.’ Kemudian datang lagi para perampok yang lain, ‘Demi benda ini aku rela memutuskan tali kekerabatanku.’ Lalu datang sang pencuri dan berkata, ‘Oleh karena benda inilah aku rela tanganku dipotong.’ Kemudian masing-masing dari ketiga orang tersebut meninggalkan barang tersebut dan tidak seorang pun yang mengambilnya.” (HR. Muslim, Az-Zakaah hadits no. 1013)
Bisa jadi hadits ini di dalamnya ada satu isyarat terkait eksploitasi minyak bumi. Hal ini ditunjukkan tentang sesuatu dari alam yang keluar dari perut bumi dengan sabda beliau: tuqayya’u yang artinya dimuntahkan (sengaja dimuntahkan). Sesuatu yang dimuntahkan itu pada dasarnya berbentuk cairan, dengan kata lain sabda beliau ini menunjukkan bahwasanya kekayaan yang akan dieksploitasi itu berbentuk cair dan bukannya padat.
Kemudian pada lafal afladz akbadziha mengindikasikan bahwa barang inilah yang menjadi komoditas dari perut bumi yang paling berharga di dunia. Sebagaimana yang sudah dimaklumi secara umum, di antara komoditas pertambangan yang banyak pengaruhnya terhadap roda perekonomian dunia tidak lain adalah minyak bumi. Demikian juga dengan al-usthuwaan yang artinya menara-menara menjulang yang mempunyai kaki-kaki yang panjang (menembus bumi), mengindikasikan bahwa yang dimaksud bukanlah emas dan perak, sebab cara untuk mendapatkannya tidaklah dengan peralatan seperti itu. Besar kemungkinan, maksud dari al-usthuwan ini adalah pipa-pipa besi yang dipancangkan untuk mengeksploitasi minyak yang terkandung di perut bumi.
Sifat dan penjelasan terperinci yang seperti ini tidaklah sesuai melainkan untuk peralatan yang dipakai untuk eksploitasi minyak. Siapa pun yang memperhatikan detailnya redaksi yang disampaikan oleh Rasulullah serta sempurnanya dalam penjelasannya, maka dia akan mengetahui bahwasanya sekaliber apapun seorang ahli balaghah tentunya akan mengakui bahwa redaksi tersebut tidaklah diucapkan melainkan dari orang yang menerima wahyu dan bukannya dari hawa nafsunya.
Seandainya pun semua manusia dari ahli-ahli balaghah berusaha membuat redaksi dengan segala kepandaiannya untuk memberikan gambaran tentang eksploitasi harta karun hitam dari perut bumi, niscaya mereka tidak akan mampu untuk menyatakannya dengan bahasa yang paling ringkas dan paling sempurna dalam memberikan gambarannya dengan pemahaman yang berlaku di tempat dan zamannya kala itu dengan gambaran yang paling menakjubkan dan paling sempurna sebagaimana sabda Nabi tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa kalimat ini tidaklah mungkin dikatakan, kecuali oleh orang yang diberi kemampuan Jawami Al-kalim.
Hadits ini merupakan salah satu yang menjadi pertanda sughra hari kiamat yang tidak dinyatakan secara jelas. Maksud dari “tidak dinyatakan secara jelas” di sini dapat diartikan bahwa setiap isyarat yang diberikan Nabi SAW terkait kejadian-kejadian di masa mendatang dan merupakan sebuah indikasi akan adanya perubahan kondisi atas umat ini di masanya. Penentuan kejadian tersebut sebagai pertanda hari kiamat didasarkan pada suatu kenyataan bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW ke dunia ini juga merupakan suatu pertanda dari berbagai pertanda hari kiamat. Maka dari itu, setiap perubahan masa depan yang diberitakan rasulullah SAW juga mengindikasikan akan dekatnya hari kiamat.
Terlebih lagi kita menyadari peta geopolitik dunia saat ini ternyata telah disetir oleh perekonomian global yang dipaksakan dengan sistem petrodollar. Minyak adalah barang yang paling banyak diperdagangkan di dunia saat ini. Karena sangat besarnya komoditas minyak ini bagi perekonomian dunia, banyak negara-negara yang berkepentingan untuk saling menguasai dan memperebutkannya. Untuk itu, negara-negara itu rela berperang, saling mengadu domba dan saling diadu domba sebagaimana yang semakin nyata kita lihat di dunia saat ini dalam rentetan peristiwa-peristiwa yang menjadi pertanda akhir zaman.
Sumber: Ensiklopedi Akhir Zaman karya Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh