Bulan: Oktober 2022

Tukang dusta di akhir zaman

Tukang Dusta dan Nabi-Nabi Palsu di Akhir Zaman

Hadits-hadits ini merupakan bukti mukjizat Rasulullah yang mengabarkan munculnya nabi-nabi palsu menjelang akhir hayat beliau, seperti kemunculan Musailamah di Yamamah dan Al-Aswad Al-Unsi di Yaman. Kemudian setelah beliau wafat, tepatnya pada masa Khalifah Abu Bakar, fenomena ini terus berkelanjutan dengan munculnya Sajah At-Tamimah dari Bani Tamim dan Thulaihah bin Khuwailid dari Bani Asad.

Reformasi Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz

Simaklah sebuah contoh bagaimana penyederhanaan sistem administrasi akan menciptakan penghematan. Suatu saat gubernur Madinah mengirim surat kepada Umar Bin Abdul Aziz meminta tambahan blangko surat untuk beberapa keperluan adminstrasi kependudukan. Tapi beliau membalik surat itu dan menulis jawabannya, “Kaum muslimin tidak perlu mengeluarkan harta mereka untuk hal-hal yang tidak mereka perlukan, seperti blangko surat yang sekarang kamu minta.”

Syaikh Yusuf al-Maqassari

Tak kuasa membendung manfaat yang muncul dari seorang Syaikh Yusuf, akhirnya Belanda kembali membuang ulama pejuang ini lebih jauh lagi. Afrika Selatan menjadi tujuannya kini. Tapi di benua hitam ini, namanya hingga kini bisa kita lacak. Sebuah tanda dan bukti telah ada bahwa Syaikh Yusuf tak pernah lelah menebar manfaat. Maka tak berlebihan jika ia mendapat gelar di benua tersebut, Tuanta Salamaka, Guru Kami yang Agung.

Kecaman terhadap riba

Kecaman Keras terhadap Para Pemakan Riba

Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, (harus) sama jenis dan jumlahnya, kontan dengan kontan. Barangsiapa yang menambah atau meminta tambahan, maka ia telah makan riba, yang menerima maupun yang memberi sama saja.'” (HR. Bukhari – Muslim)

Abu Sufyan bin Harits

Abu Sufyan memendam rasa penyesalan yang dalam di hatinya, berhubung dengan masa hitam jahiliah yang menutupnya dari cahaya Allah, dan melempar jauh-jauh kitabullah. Maka, dia sekarang bagaikan tengkurap di atas mushaf Alquran siang malam, membaca ayat-ayat, mempelajari hukum-hukum, dan merenungkan pengajaran-pengajaran yang terkandung di dalamnya. Dia berpaling dari dunia dan segala godaannya, menghadap kepada Allah semata-mata dengan seluruh jiwa dan raganya.

Hakikat rusaknya riba

Delapan Hakikat Pandangan Islam terhadap Sistem Riba

Hakikat kedua, sistem riba merupakan malapetaka terhadap kemanusiaan yang bukan hanya dalam bidang keimanan, akhlak, dan pandangannya terhadap kehidupan saja. Tetapi, juga di dalam dasar kehidupan ekonominya. Sistem riba merupakan sistem terburuk yang menghapuskan kebahagiaan manusia dan menghambat pertumbuhannya sebagai manusia yang seimbang. Kendatipun, ada kesan yang menipu, yang tampak seolah-olah sistem ini membantu pertumbuhan ekonomi umum.

Rusak dan haram riba

Rusaknya Riba dan Kewajiban Umat Islam untuk Meninggalkannya

Berbeda dengan sedekah, riba adalah sesuatu yang menyeramkan dan keji. Sedekah adalah pemberian dan kelapangan dada, kebersihan dan kesucian, tolong-menolong dan solidaritas. Sedangkan, riba adalah kebakhilan, kekotoran, kerakusan, dan mementingkan diri sendiri. Sedekah adalah memberikan harta tanpa mengharapkan imbalan dan balasan. Sedangkan, riba adalah pelunasan utang dengan disertai tambahan yang haram dan diambil dari tenaga yang berutang atau dagingnya.

Pembantu yang Doanya Selalu Dikabulkan

Akhirnya diputuskan untuk menentukan hari lain. Mengulang sholat Istisqa’ berharap untuk kali ke dua ini, Allah mengabulkan doa mereka. Sholat kedua ditentukan. Suasana sholat ketika itu tidak jauh berbeda dengan sholat sebelumnya. Dan kali ini pun belum ada tanda-tanda dikabulkannya doa. Langit masih sangat cerah dengan terik matahari tengah hari. Tanda tanya di hati para ulamanya semakin besar.